Daisypath Happy Birthday tickers

Daisypath Happy Birthday tickers

Jumat, 19 Desember 2014

Noooo justru saya seneng banget! xD


the book is from England addict kikikik *also books addict*
























Senin, 08 Desember 2014

Wondering they've grown up...
1999 to 2015


I got this news from here. Still CAN'T BELIEVE.

Sabtu, 25 Oktober 2014

#renungan

Ketika mendengar kata 'alim' atau 'sok alim' yang terlintas di kepala adalah sosok yang shalih, rajin ibadah, dan suci (bisa dibilang cacat dari dosa) terlepas dari pengetahuan agama yang dimiliki. Istilah itu gue dengar dari kecil seiring seringnya kata itu disebut oleh banyak orang. Sampai akhirnya gue menemukan istilah itu di lain tempat yang maknanya ternyata jauh sekali dengan yang selama ini gue dengar. Bahkan seseorang yang sudah sampai pada derajat alim ini ternyata enggan untuk disebut alim karena ketawadhuan dan kedalaman pemahamannya. 

Lagi-lagi banyak yang belum gue tahu. #justkeepreading

Sabtu, 16 Agustus 2014

#bookiwaitingfor #finally #nodaywithoutreading #sakinggakpunyainstagram #hehehe


Selasa, 29 Juli 2014

Finally...










Kamis, 03 Juli 2014

Kadang terlintas dalam benak setiap kali selesai membaca kisah para teladan terdahulu yang mampu membuat hati terenyuh. Hei, mereka benar-benar ada, kok gue bisa gak tahu ya? Apa karena saat pertama kali masuk Gramedia, hal pertama yang gue lihat adalah buku dengan kover yang sedap dipandang dan judul yang bombastis. Aduh, lagi-lagi gue dibuat heran karenanya. Sejenak setiap melihat buku dengan kover yang colorless, pasti gue alihkan ke buku lain yang lebih unik, colorful, dan berisi narasi yang menghibur. Sekedar untuk hiburan dan sudah pasti gak kepikiran ada makna yang terkandung di dalamnya atau tidak. Disadari atau tidak, mungkin gue termasuk salah satu yang tidak mengenal dengan baik tokoh-tokoh sejarahnya sendiri.

Dulu waktu masih sekolah, jarang sekali gue menemukan nama Atha' bin Abi Rabah, seorang budak berkulit hitam yang dimuliakan kedudukannya karena ilmunya, atau Thariq bin Ziyad sang penakluk Spanyol di buku-buku pelajaran. Yang terlintas saat mendengar figur sejarah adalah Aristoteles, Karl Max, James Watt, Einstein, Shakespeare, dan lain-lain. Boleh dikatakan gue jarang mendengar figur sejarah orang muslim. Mungkin gue bakal sering mendengar nama mereka kalau gue sekolah di sekolah Islam, bukan negeri. Jadi, lagi-lagi ada paham sekuler terselubung. Tapi gue gak akan menulis panjang lebar untuk mengkritik ini karena..... *hening*. Yah intinya males aja (?).

Ternyata belajar itu dari mana aja ya, Gy, mungkin selamanya gue gak akan pernah tahu ada figur teladan macam Sultan Mehmed, Umar bin Khattab, Thariq bin Ziyad, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, Abu Bakar, Khadijah, Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu Taimiyah, dan lain-lain kalau gue gak berminat sama sekali membaca kisah mereka karena udah terlanjur gak tertarik lihat kovernya, ditambah penyampaian bahasa yang berbeda dengan buku lain semacam novel. Gue bersyukur banget Zayn punya banyak buku tentang kisah mereka. Dari situ gue mengenal sosok seorang pemimpin, seorang hakim bagaimana harus memutuskan suatu perkara, seorang ulama yang mengemban tugas mengayomi masyarakat untuk mengajak kepada tauhid dan berani melawan kebatilan di hadapan pemimpin zalim sekalipun. 

Aah, kalau yang membacanya masih muda-muda tentu menjadi hal yang sangat bagus karena mereka adalah bibit-bibit penerus peradaban. Sayang seribu sayang dengan kenyataan yang menyedihkan ini. Tapi gue percaya, di tiap-tiap negeri pasti masih ada petarung sejati yang bergerak maju menegakkan kebenaran. Insya Allaah. 

Senin, 23 Juni 2014

Sejak lama kita meyakini bahwa budaya baca adalah kunci dari beragam kecerdasan. Luasnya pengetahuan, pemahaman, cara pandang, wawasan, sangat dipengaruhi oleh kecintaan terhadap berbagai macam bacaan. Saat mengobrol panjang dengan seseorang, kita akan bisa menebak orang yang kita ajak ngobrol itu suka baca atau tidak. Karena orang yang hobi baca cara pandangnya terhadap sesuatu lebih luas ketimbang yang tidak suka membaca. Seringkali orang yang kurang suka baca, agak kesulitan dalam memandang suatu persoalan secara luas dan meninjaunya dari berbagai perspektif.

Ya, akrabi buku, maka kau akan jadi manusia yang lebih tahu, lebih maju, lebih berilmu. Karena bukulah jendela dunia. Bukulah yang menjadi teman orang-orang besar dalam sejarah. Bukulah yang selama ini menjadi pelipur bagi para pahlawan, para pejuang, para ilmuan, para seniman, para pujangga, yang namanya hingga kini masih terukir dengan tinta emas oleh sejarah. Ahmad Rifa'i Rif'an dalam buku The Perfect Muslimah.

Hidup BUKU! \(>w<)/

Selasa, 10 Juni 2014

Gy, loak emang sesuatu yah. Gak nyangka bakal nemu ini hihihihihi. Mungkin ini salah satu fitrah books lover #whoknows.




























Selasa, 13 Mei 2014

Berhubung ini gue denger dari perbincangan antara Ibu dan Mba Riri, sodara dari Ibu, ada pesan tersembunyi yang mengharukan dalam perbincangan ini.

Mba Riri : "Alhamdulilah sekarang kakak (anak pertama Mba Riri, namanya Ghazi) udah biasa solat. Kalo adeknya masih susah disuruh, mungkin masih pelan-pelan biar bisa dibiasaain."
Ibu : "Soalnya kakak kan udah dibiasain sama abinya solat di masjid, jadi sampe gedenya juga Insya Allah udah terbiasa."
Mba Riri : "Pernah waktu itu udah azan Ashar, si kakak baru bangun tidur trus bilang, 'Mah, udah azan bukan? Kakak mau solat'. Riri bilang gini, 'Kakak kalo masih ngantuk, gapapa  tidur aja dulu. Nanti Mamah bangunin lagi'."

Lo tahu apa jawaban anak kecil ini? Jawabannya adalah, "Kakak mau solat aja soalnya kata Abi solat lebih baik daripada tidur."

Menurut gue ini mengharukan. Dari kecil sudah dididik untuk solat di awal waktu dan ini menjadi pengingat diri untuk lebih termotivasi. Semoga menjadi anak yang salih ya, Bang :) *Catatan: gue biasa manggil dia Abang Ghazi.*  

Rabu, 23 April 2014

3 random things on 23th

Wah, gak kerasa udah  tiga tahun usiamu kini, Gy. Selamat! Gue cukup senang mendengarnya, tapi bukan berarti hari ini lo bisa nuntut gue buat nyediain kue plus lilin buat ditiup, ya. Ngga, ngga, kan kita udah berkomitmen untuk gak nuntut satu sama lain termasuk urusan hari kelahiran. Oya, ada tiga hal random yang bertepatan dengan hari lo diproklamirkan loh:

1. Konser perdana Justin Bieber di Indonesia yang berlokasi di SICC. Seperti yang lo tahu, persis di tanggal ini, tiga tahun yang lalu gue menulis posting pertama gue. Sebenernya itu juga atas dasar 'pelampiasan' gue yang gak bisa ke konser disebabkan berbagai faktor. Sebagai gantinya, gue cuma bisa lihat di majalah-majalah dan itu lumayan bikin gue gigit jari saking mupengnya, tapi setelah dipikir-pikir dampaknya gak terlalu ekstrem setelah konser berlalu. Untung gue masih punya akal sehat. Jadi, Selow Itu Cuma Concert kok :)

2. Bersamaan dengan hari lahirnya Maxime Bouttier. Sebenernya ini gak penting juga sih ditambah gue juga gak tahu pasti dia beneran lahir di tanggal ini atau nggak, cuma tahu dari beberapa blog yang gue baca di Google. Tapi berhubung kesannya cucok banget  karena bisa samaan ama Maxime, so gue masukkan ke dalam random list ini. Tahu Maxime, kan? Itu loh yang main jadi Oliver di film Refrain.

3. World Book Day. Nah ini 'sesuatu' abis, kok pas banget rasanya. Berarti gue emang gak salah ya memproklamirkan lo di tanggal ini. Seperti yang Bang Tere bilang, "Tidak banyak buruknya dari banyak membaca". Satu-satunya hal yang bisa gue lakuin di saat buntu pikiran disebabkan kurangnya pemahaman. Buku-buku sarat ilmu sangat membantu untuk menemukan jalan keluar. Ada banyak nasihat indah maupun menghunjam dan itu mampu membuat si pembaca termenung sekaligus berpikir. Terlebih kegiatan positif ini sudah tertulis dalam kitab suci, perintah pertama yang diturunkan untuk senantiasa menelaah sumber-sumber kebenaran dengan ilmu yaitu melalui membaca. Dampaknya? Bisa lo liat sendiri dan dijamin gak akan nyesel kalo suatu saat lo udah terjangkit 'virus' ini. Sekarang lo ngerti, kan, kenapa gue lebih tertarik sama buku ketimbang baju? 

Duh, berhubung gue khawatir nantinya bakal panjang lebar menjelaskan buku-buku, mending gue akhiri aja ya untuk posting hari ini. Dadah! 

Jumat, 18 April 2014

Gy! 

Besok gue mau melancong loh, ke Pasar Senen. Oh stop it, gue bukan mau beli baju di sana, tapi belenjong buku~ Lo kan tahu gue gak bisa nyari baju yang bener, butuh pendamping untuk urusan yang satu itu. Semoga besok lancar, gak nyasar, selalu berada di bawah payung malu bertanya sesat di jalan, ikuti kata hati, ikhlas.... Kok kesannya kayak mau merantau ke negeri orang ya? Weslah pokoknya bakal hunting buku murah di sana. Entahlah, kalo udah menyangkut urusan buku gue gak bisa menahan diri ditambah masih buaaaaaaaanyaaaaak buku yang belum gue baca di luar sana. Seolah sudah menjadi separuh akunya Noah #dih  -_________-

Saking udah mendarah daging, waktu liburan ke Malang gue sempet dehidrasi begitu tahu daerah yang gue kunjungi sepi toko buku. Perlu digarisbawahi maksud dari sepi toko buku di sini bukan karena toko bukunya yang sepi pengunjung, melainkan gak ada toko bukunya sama sekali. Jadinya selama seminggu gue nginep di sana, jiwa seolah kosong *euleuh*, kering, gak ada hiburan, dan rasa gelisah itu pun muncul. Akhirnya gue minta Bapak anterin ke toko mana aja yang di dalamnya menjual buku sebelum gue mulai gila (oke yang tadi itu terlalu lebay). Sampe muter-muter dan akhirnya..... ketemu juga. Gue beli Burlian sama La Tahzan For Hijabers dan selama sisa liburan di sana gue baca tu dua buku. Seolah asupan otak terpenuhi, kenyang.

Banyak yang pengen gue baca, tapi sayangnya ada saat-saat gue harus vakum. Lo pasti tahu lah, sedikitnya waktu yang tersedia. Selalu begitu. Oke, pamit tidur dulu ya. Bye.   

Minggu, 13 April 2014

Terkesima dengan kutipan ini.

Allah menjanjikan pertolongan kepada siapa yang menolongNya, yakni (dengan) menolong Kitab, Agama, dan RasulNya, bukan mendukung orang-orang yang berhukum kepada selain apa yang diturunkan oleh Allah dan bukan pula orang yang berbicara tanpa ilmu sebagaimana kita lihat di zaman ini. Oleh Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam buku Perjalanan Hidup Khalifah Yang Agung: Umar Bin Abdul Aziz. Ulama dan Pemimpin Yang Adil.

Entahlah, timingnya begitu pas, benar-benar 'sesuatu'. Sekian.

Selasa, 08 April 2014

Finally I got this, can't say anything :'D



Selasa, 25 Maret 2014

Teringat nasihat salah seorang ulama sekaligus khalifah pada masa Khilafah Umayyah dulu, beliau menulis,

"Amma ba'du, sesungguhnya aku berwasiat kepada kalian agar kalian bertakwa kepada Allah, berpegang kepada KitabNya dan meneladani Sunnah dan petunjuk NabiNya. Tidak seorang pun mempunyai keputusan dan pendapat di hadapan Kitab Allah dan Sunnah NabiNya kecuali melaksanakannya dan berjuang di atasnya. Apa yang terpendam di dalam hatiku dan menjadi harapanku terkait perkara umat ini adalah hendaknya kalian mengikuti Kitab Allah dan Sunnah NabiNya, hendaknya kalian menjauhi penyimpangan hawa nafsu dan kesesatan yang jauh. Barangsiapa beramal dengan selain Al-Quran dan as-Sunnah, maka tidak ada kemuliaan baginya dan tidak ada kemenangan baginya di dunia dan di akhirat. Hendaknya orang yang mungkin diingatkan tentang hal itu mengetahui bahwa, demi Allah, kematianku di atas nafasku lebih aku sukai daripada aku membawa manusia mengikuti sesuatu selain Kitab Allah dan selain Sunnah NabiNya (bid'ah), di mana orang-orang yang hidup, terus hidup di atasnya dan orang-orang yang wafat, akan wafat di atasnya.--"

Beliau adalah Umar bin Abdul Aziz, masih satu garis keturunan dengan Umar bin Khattab, seorang ulama dan pemimpin yang adil di zamannya. Membaca perjalanan hidup beliau sungguh mengagumkan, keinginannya yang kuat untuk mencabut segala jenis penyimpangan (bid'ah) dan menghidupkan Sunnah membuatnya menjadi teladan untuk pemimpin-pemimpin lainnya. Jika disandingkan dengan sistem kepemimpinan yang sekarang mungkin sangat teramat bertolak belakang. Ini serius lho, tapi gue gak berminat berkomentar lebih jauh tentang pemilu. Loh kok jadi ke pemilu? Abaikan.

Gue rasa satu kata cukup untuk mengungkapkan sosok beliau: speechless. Dih gak nyambung banget -__-. Ini karena gue gak tahu harus komentar apa, malah gue ampe bertanya-tanya sama diri sendiri: manusia ini beneran ada gak, sih? Dia bukan malaikat, kan? Makanannya nasi, kan? dan beberapa pertanyaan konyol lainnya untuk menegaskan sosok beliau yang benar adanya.

Beliau yang tegas dengan pengembalian hak-hak kepada pemiliknya walaupun sempat diprotes oleh beberapa pihak karena tidak sesuai dengan sistem kepemimpinan yang sebelum-sebelumnya karena beliau hendak menghidupkan hukum Allah yang terkikis. Rasa takutnya yang teramat besar terhadap Allah membuatnya gemetar dan menangis setiap mengingat Hari Perhitungan karena amanah yang dipikul amat berat, mulai dari memikirkan kelangsungan hidup rakyatnya, pun memastikan rakyatnya tidak ada yang kelaparan. Beliau yakin kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dipimpin olehnya dan perkara ini tidak bisa dianggap sepele.

Semasa kepemimpinannya, beliau hidup dalam kesederhanaan. Inget, 'sederhana' di sini bukan merujuk pada penjelasan yang umum, melainkan 'sederhana' yang teramat tinggi tingkatannya, yang bahkan bisa membuat hati terenyuh membacanya. Zuhud tingkat tinggi, di mana beliau selalu memalingkan diri dari dunia, sekali pun dunia mendekatinya. Wih, wih, wih. Jujur, gue cuma bisa berdecak kagum membacanya. Ini disebabkan tingginya pemahaman agama beliau. Beliau pun memilih ulama-ulama dalam mengemban tugas kenegaraan. Beliau juga mengikat rakyatnya dengan Al-Quran al-Karim dan memberi nasihat secara rutin untuk mereka, seperti untuk selalu mengingat dahsyatnya Hari Kiamat, menghindari syubhat, berpegang teguh dengan Quran dan Sunnah, dll. 
 
Untuk menutup akhir perbincangan ini, gue akhiri dengan,

Kepribadian Umar dan kebijakannya yang adil memberi pengaruh yang mendalam kepada kehidupan masyarakat, kecenderungan, keinginan, dan minat mereka. At-Thabari berkata, "Al-Walid adalah khalifah yang gemar mendirikan bangunan. Dia mempunyai gedung-gedung dan istana-istana. Orang-orang di zamannya, sebagian dari mereka bertanya dan berbincang kepada sebagian yang lain tentang bangunan dan gedung. Lalu Sulaiman memegang jabatan khilafah, dia gemar makanan dan wanita, maka topik pembicaraan masyarakat berkutat pada menikah dan hamba sahaya wanita. Namun ketika Umar menjadi khalifah, masyarakat berkumpul, sebagian berkata kepada sebagian yang lain, 'Amal apa yang kamu lakukan malam ini?', 'Berapa juz yang kamu hafal dari Al-Quran?', 'Kapan kamu mengkhatamkan?', 'Puasa apa yang kamu lakukan dalam sebulan ini?'"

Masya Allah... Masya Allah... Tentunya pembahasan di atas baru sebagian kecil yang ditulis. Nah, lebih seru lagi kalo baca sendiri hehe. See ya.

Minggu, 02 Maret 2014

Gy..........

Apa?

Akhirnya......

Kenapa akhirnya?

Akhirnya selesai juga.
 
Apanya yang selesai?
 
Akhirnya selesai juga sampai episode terakhir dan itu . . . . . .  *hiks*
 
Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Ini ngomongin apaan sih? #kepoakut

Sial, gue gak bisa terus terang . . . .

APAAN KASIH TAHU GAK.

Ini tentang...

Digimon.

. . . . . . . . . . #hening

(O__________O)

GUBRAK!!

Iya, gue abis nonton Digimon dan baru sekarang beres sampai episode terakhir soalnya... ah sudahlah. Cuma mau bilang endingnya mengharukan. Udah gitu aja. Kenapa tiba-tiba kepala lo keluar tanduk?

Senin, 24 Februari 2014

Tuh kan, Gy, baru gue bilang mau cari harta karun yang hilang dan ternyata beneran ketemu! Lo tahu gue nemu apa di loak? Detektif Conan vol.66 dan 9 Summers 10 Autumns! Senengnyaaaa gak ketulungan. Dulu gue sempet pengen beli 9 Summers 10 Autumns begitu tahu novel ini diangkat ke layar lebar, tapi waktu itu agak bimbang mau beli soalnya.... *tiba-tiba hening* lo pasti tahu lah, karena faktor harga hihihihihihihi. Faktor tebalnya buku tersebut juga bisa memengaruhi gue buat beli karena kalo harganya melambung tapi bukunya tipis mending cari buku lain. Nih salah satu contoh buku tipis tapi harga melambung >> Seasons to Remember. Dulu gue ngebet banget pengen beli begitu tahu authornya Ilana Tan, tapi begitu lihat isinya cuma quotes yang diambil dari novel empat musim karya dia... *hening* lo pasti tahu lah kelanjutannya. Untung gak jadi beli.

Tadi di loak lagi rame, jadi gak bisa lama-lama ngubek-ngubek buku. Irma juga nemu harta karun, dia dapet novel Ai. Sungguh beruntung, walaupun gue udah tahu isi ceritanya. Ai adalah satu-satunya novel karya Winna Efendi yang gue suka di antara Remember When, Refrain, dan Truth or Dare. Dan Irma nemu ini di loak dengan harga yang teramat jauh dari yang gue beli dulu di Gramed, makanya gue bilang she's so lucky.

Hmmm I think that's enough, now I'm going to read. Bye

*Tadi gue juga nemu novel-novelnya Sidney Sheldon, begitu tahu Zayn lagi suka sama novel kriminal, langsung gue SMS dia dan dia mulai galau karena itu tandanya book list semakin memanjang. Banyak yang pengen dibeli!*
Bloggy!

Hari ini gue mau ke loak loh.

Iya, ke loak sama Irma. Siapa Irma? Ntar juga kenalan.

Kami mau obrak-abrik buku di sana, mencari harta karun yang hilang. Mudah-mudahan dapet yang bagus kayak Lover Discovery dan Cahaya di Atas Cahaya yang kemarin-kemarin gue beli >.<

Ibu juga nitip Hidayah, salah satu buku favorit beliau mungkin, makanya mesennya sekaligus lima biji (dan salah satu alasan kenapa gue semangat banget ke loak, Ibu ngasih uang lebih ke gue buat beli buku juga fufufufufu).

Waaaah itu namanya ngeborong abis! Iya, namanya juga loak, cuma ada buku-buku murah di sana! Emang berapaan sih harganya? Rahasia, hihi liat aja sendiri xD

Udah ah, mau beres-beres sama sarapan dulu baru habis itu berangkat deh.

See ya.

Udah gitu doang?

Senin, 03 Februari 2014

Sirah Nabawiyah

Beliau menjadi sosok yang unggul dalam pemikiran yang jitu, pandangan yang lurus, mendapat sanjungan karena kecerdikan, kelurusan pemikiran, pencarian sarana dan tujuan. Beliau tidak mau meminum khamr. Beliau lebih suka diam berlama-lama untuk mengamati, memusatkan pikiran dan menggali kebenaran. Dengan akalnya beliau mengamati keadaan negerinya. Dengan fitrahnya yang suci beliau mengamati lembaran-lembaran kehidupan, keadaan manusia dan berbagai golongan. 

Tidak dapat diragukan lagi bahwa takdir telah mengelilingi agar beliau senantiasa terpelihara. Jika ada kecenderungan jiwa yang tiba-tiba menggelitik untuk mencicipi sebagian kesenangan dunia atau ingin mengikuti sebagian tradisi yang tidak terpuji, maka pertolongan Allah masuk sebagai pembatas antara diri beliau dan kesenangan atau kecenderungan itu. Sirah Nabawiyah oleh Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury. 

Hai, Gy! Malam yang menyejukkan untuk menulis posting kali ini, diawali dengan sederet kisah yang menarik untuk dibahas. Sebetulnya gue belum beres baca ini, baru setengah buku dari enam ratus halaman, tapi seolah jemari ini gatal ingin menceritakan apa yang baru saja gue ketahui selama delapan belas tahun gue hidup di dunia (euleuh). Oke, mungkin yang tadi itu bahasa gue terlalu berat, jadi abaikanlah. So, siapakah beliau yang dimaksud? Bisa lo jawab sendiri dan sebagai petunjuknya nama beliau sudah tidak asing di telinga. 

Gue bersyukur banget masih diberi kesempatan untuk membaca riwayat hidup beliau yang spektakuler tanpa harus ngeluarin uang. Ini salah satu keuntungan besar begitu tahu Zayn punya bukunya dan semoga setelah membaca habis buku ini, gue bukan lagi termasuk orang yang gak tahu apa-apa soal sosok beliau. *Btw, kok dari tadi ngomongnya beliau beliau mulu sih, Mer? Emang dia siapa sih?* Abaikan. Bukan, ini bukan tentang Sherlock Holmes, juga bukan tentang cendekiawan abad ini maupun Spiderman apalagi Avengers (?) 

Ini kisah tentang pemimpin yang mulia akhlaknya, yang sering disebut-sebut dalam Quran. Kelak beliau menanti umatnya untuk berjumpa di Al-Haudh, berkumpul dengan orang salih lainnya. Membaca kisah perjuangan beliau dalam menjalankan dakwah benar-benar menakjubkan. Segala jenis pemboikotan, cacian, dan siksaan kejam yang diluncurkan kaum kafir Quraisy tidak meruntuhkan semangatnya dan para sahabat untuk berdakwah. Sebenernya agak emosi juga sih tiap baca bagian Uqbah, Utbah, Abu Jahal, Abu Lahab dan istrinya, dan serentetan nama kafir Quraisy lainnya, tapi sejurus kemudian diri dibawa terenyuh sekaligus terharu oleh perkataan beliau yang menyejukkan.

Menurut Ibnu Ishaq, setelah Abu Thalib meninggal dunia, orang-orang Quraisy semakin bersemangat untuk menyakiti beliau daripada saat dia masih hidup. Sehingga ada di antara mereka yang tiba-tiba mendekati beliau lalu menaburkan debu di atas kepala beliau. Beliau masuk rumah dan debu-debu itu masih memenuhi kepala. Lalu salah seorang putri beliau bangkit untuk membersihkan debu-debu itu sambil menangis. Beliau bersabda kepadanya, "Tak perlu menangis wahai putriku, karena Allah akan melindungi bapakmu." *tisu mana tisu*

Begitu juga dengan peristiwa-peristiwa lain yang gak kalah serunya seperti Perang Badar, perang yang di dalamnya pasukan malaikat turun untuk membantu kaum Muslim untuk menumpas kaum kafir Quraisy. Saat itu kaum Muslim hanya berjumlah tiga ratusan orang, sedangkan lawan mereka pada masa itu berjumlah seribuan *Bukan, ini bukan perang antara Rohan dan Orc*. 

Disebutkan dalam riwayat Ibnu Sa'd, dari Ikrimah, dia berkata, "Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya."

Ibnu Abbas berkata, "Tatkala seseorang dari pasukan Muslimin berusaha keras menghabisi salah seorang musyrikin di hadapannya, tiba-tiba dia mendengar suara lecutan cambuk di atasnya dan suara seorang penunggang kuda yang berkata, 'Majulah terus wahai Haizum!' (Haizum adalah nama kuda Jibril) Lalu orang Muslim itu memandang orang musyrik di hadapannya yang sudah terjerembab."

Gue gak bisa menahan diri untuk berhenti bacanya. Takjub, merinding, dan segala perasaan aneh berdesir memenuhi dada.

"Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang." QS. Al-Qamar: 45

Oke cukup berkoar-koarnya, masih banyak yang harus gue baca dan sudah waktunya gue tidur. Sekali lagi ini bukan tentang kisah fiksi yang menceritakan tokoh superhero di dalamnya, melainkan ini kisah nyata dan benar-benar terjadi dalam sejarah dunia.

"Dan demikianlah Kami Wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (al-Quran) dan apakah iman itu, tetapi Kami Jadikan al-Quran itu cahaya, dengan itu Kami Memberi petunjuk siapa yang Kami Kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus,

"(yaitu) jalan Allah yang milik-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, segala urusan kembali kepada Allah." QS. Asy-Syura: 52 & 53 

Jumat, 17 Januari 2014

“Merugilah mereka yang tak pernah tahu apa-apa tentang Tuhannya.

“Merugilah mereka yang tak pernah menyadari karunia Allah dan nikmat-nikmat-Nya yang diturunkan ke bumi.

“Merugilah siapa pun yang tak pernah mempersiapkan perjumpaan dengan Tuhannya.”

“Sungguh, pahala besar dijanjikan kepada mereka yang senantiasa berpegang teguh akan janji-janji Allah, yang kokoh imannya dan baik ibadahnya. Merekalah orang-orang yang akan mengisi tiap sudut surga dan menjadikannya istana bagi mereka.” Oki Setiana Dewi dalam buku Cahaya di Atas Cahaya

Teramat syukur bisa menemukan buku ini di toko buku bekas dengan harga yang menggiurkan bagi seorang Merina pastinya. Aaah rasanya ingin ke Mekkah... Mengharu biru membaca catatan perjalanan beliau di sana sekaligus belajar bahasa. Diri seolah malu mengingat banyak yang masih harus diperbaiki seputar pemahaman Islam. Membayangkan bertemu dengan wajah-wajah saudari salihah di sana pasti menyenangkan. Pertemukanlah aku dengan mereka Ya Allah.... dengan orang-orang salih... Amiiin. Terima kasih untuk ilmunya Mba Oki :)