Beliau menjadi sosok yang unggul dalam pemikiran yang jitu, pandangan yang lurus, mendapat sanjungan karena kecerdikan, kelurusan pemikiran, pencarian sarana dan tujuan. Beliau tidak mau meminum khamr. Beliau lebih suka diam berlama-lama untuk mengamati, memusatkan pikiran dan menggali kebenaran. Dengan akalnya beliau mengamati keadaan negerinya. Dengan fitrahnya yang suci beliau mengamati lembaran-lembaran kehidupan, keadaan manusia dan berbagai golongan.
Tidak dapat diragukan lagi bahwa takdir telah mengelilingi agar beliau senantiasa terpelihara. Jika ada kecenderungan jiwa yang tiba-tiba menggelitik untuk mencicipi sebagian kesenangan dunia atau ingin mengikuti sebagian tradisi yang tidak terpuji, maka pertolongan Allah masuk sebagai pembatas antara diri beliau dan kesenangan atau kecenderungan itu. Sirah Nabawiyah oleh Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury.
Hai, Gy! Malam yang menyejukkan untuk menulis posting kali ini, diawali dengan sederet kisah yang menarik untuk dibahas. Sebetulnya gue belum beres baca ini, baru setengah buku dari enam ratus halaman, tapi seolah jemari ini gatal ingin menceritakan apa yang baru saja gue ketahui selama delapan belas tahun gue hidup di dunia (euleuh). Oke, mungkin yang tadi itu bahasa gue terlalu berat, jadi abaikanlah. So, siapakah beliau yang dimaksud? Bisa lo jawab sendiri dan sebagai petunjuknya nama beliau sudah tidak asing di telinga.
Gue bersyukur banget masih diberi kesempatan untuk membaca riwayat hidup beliau yang spektakuler tanpa harus ngeluarin uang. Ini salah satu keuntungan besar begitu tahu Zayn punya bukunya dan semoga setelah membaca habis buku ini, gue bukan lagi termasuk orang yang gak tahu apa-apa soal sosok beliau. *Btw, kok dari tadi ngomongnya beliau beliau mulu sih, Mer? Emang dia siapa sih?* Abaikan. Bukan, ini bukan tentang Sherlock Holmes, juga bukan tentang cendekiawan abad ini maupun Spiderman apalagi Avengers (?)
Ini kisah tentang pemimpin yang mulia akhlaknya, yang sering disebut-sebut dalam Quran. Kelak beliau menanti umatnya untuk berjumpa di Al-Haudh, berkumpul dengan orang salih lainnya. Membaca kisah perjuangan beliau dalam menjalankan dakwah benar-benar menakjubkan. Segala jenis pemboikotan, cacian, dan siksaan kejam yang diluncurkan kaum kafir Quraisy tidak meruntuhkan semangatnya dan para sahabat untuk berdakwah. Sebenernya agak emosi juga sih tiap baca bagian Uqbah, Utbah, Abu Jahal, Abu Lahab dan istrinya, dan serentetan nama kafir Quraisy lainnya, tapi sejurus kemudian diri dibawa terenyuh sekaligus terharu oleh perkataan beliau yang menyejukkan.
Menurut Ibnu Ishaq, setelah Abu Thalib meninggal dunia, orang-orang Quraisy semakin bersemangat untuk menyakiti beliau daripada saat dia masih hidup. Sehingga ada di antara mereka yang tiba-tiba mendekati beliau lalu menaburkan debu di atas kepala beliau. Beliau masuk rumah dan debu-debu itu masih memenuhi kepala. Lalu salah seorang putri beliau bangkit untuk membersihkan debu-debu itu sambil menangis. Beliau bersabda kepadanya, "Tak perlu menangis wahai putriku, karena Allah akan melindungi bapakmu." *tisu mana tisu*
Begitu juga dengan peristiwa-peristiwa lain yang gak kalah serunya seperti Perang Badar, perang yang di dalamnya pasukan malaikat turun untuk membantu kaum Muslim untuk menumpas kaum kafir Quraisy. Saat itu kaum Muslim hanya berjumlah tiga ratusan orang, sedangkan lawan mereka pada masa itu berjumlah seribuan *Bukan, ini bukan perang antara Rohan dan Orc*.
Disebutkan dalam riwayat Ibnu Sa'd, dari Ikrimah, dia berkata, "Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya."
Ibnu Abbas berkata, "Tatkala seseorang dari pasukan Muslimin berusaha keras menghabisi salah seorang musyrikin di hadapannya, tiba-tiba dia mendengar suara lecutan cambuk di atasnya dan suara seorang penunggang kuda yang berkata, 'Majulah terus wahai Haizum!' (Haizum adalah nama kuda Jibril) Lalu orang Muslim itu memandang orang musyrik di hadapannya yang sudah terjerembab."
Gue gak bisa menahan diri untuk berhenti bacanya. Takjub, merinding, dan segala perasaan aneh berdesir memenuhi dada.
"Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang." QS. Al-Qamar: 45
Oke cukup berkoar-koarnya, masih banyak yang harus gue baca dan sudah waktunya gue tidur. Sekali lagi ini bukan tentang kisah fiksi yang menceritakan tokoh superhero di dalamnya, melainkan ini kisah nyata dan benar-benar terjadi dalam sejarah dunia.
"Dan demikianlah Kami Wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (al-Quran) dan apakah iman itu, tetapi Kami Jadikan al-Quran itu cahaya, dengan itu Kami Memberi petunjuk siapa yang Kami Kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus,
"(yaitu) jalan Allah yang milik-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, segala urusan kembali kepada Allah." QS. Asy-Syura: 52 & 53