Daisypath Happy Birthday tickers

Daisypath Happy Birthday tickers

Senin, 22 April 2013

Terlambat

Kali ini lagi-lagi gue terlambat. Iya, terlambat dan menunda sesuatu untuk dicapai. Meski gue tahu deadlinenya akhir bulan ini, tapi mau dipaksa kayak apapun banyak yang harus diedit sana sini. Dan itu butuh proses, walaupun gue harus sedikit sabar (lagi) untuk meraih itu. Entah kapan saat itu tiba tapi gue percaya dan akan terus mencoba karena semakin tugas gue gak kelar-kelar, semakin tinggi rasa penasaran untuk menyelesaikannya. Kira-kira apa respon mereka terhadap karya gue nanti? Itu dia, gue masih penasaran. Tapi gue percaya Allah pasti mendengar dan tahu apa yang gue inginkan, termasuk cita-cita. 

Seumur hidup cuma profesi itu yang gak pernah lepas dari mindset gue, gak pernah ada keinginan untuk mencari yang lain. Padahal profesi ini bener-bener butuh komitmen yang kuat, kreatif dalam mendeskripsikan suasana tempat dan karakter, balance dari awal sampai akhir, dan elemen-elemen lain yang harus gue kuasain sehingga menjadi sebuah karya yang disenangi banyak orang. 

Gue sempet pesimis gak akan bisa jadi penulis. Naskah gak kelar-kelar dan lama-lama didiemin gitu aja. Beberapa lama gak dilanjutin lagi, gue baca lagi dari halaman pertama sampai akhir dan kadang ngerasa kurang dapet. Ujung-ujungnya malah jadi males. Tapi gue gak mau impian ini dipendem gitu aja, gue harus mewujudkannya. Akhirnya gue beli buku panduan menulis karya Winna Efendi dan di situ dia cerita banyak tentang pengalaman karirnya.

Dia pernah ngerasain yang namanya mandek, buntu ide, jenuh, dan lain-lain. Dan gue baru tahu kalau Refrain sempet  dipendem selama beberapa bulan dan gak dilanjutin lagi. Tapi biarpun begitu dia tetep ngelanjutin ngetiknya sampai akhirnya Refrain terbit. Dia juga bilang kalau menulis itu memang butuh proses yang cukup lama. Dia bilang butuh waktu 6 bulan untuk menyelesaikan naskah Ai, mulai dari searching internet tentang budaya Jepang, kebiasaan orang Jepang, tempat-tempat wisata, dan lain-lain. Pada akhirnya sampai sekarang novel Ai masih ada aja di Gramed. Padahal Kak Winna sendiri belum pernah ke Jepang. Kak Winna juga bilang kalau Arthur Golden butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikan naskah Memoirs Of Geisha. Dan biografi penulis lain yang selalu membuat gue kagum tentang mereka.

Pada akhirnya semangat gue makin tinggi setiap melihat perjalanan mereka dalam menulis buku. Komitmen yang kuat, imajinatif, dan konsisten. Gue pikir dengan adanya lomba dari Bukune gue bisa nyelesaiin naskah dalam waktu sebulan, tapi ternyata nggak. Karena masih banyak elemen yang harus gue pelajari. Iya, bisa dibilang lagi-lagi gue terlambat. Tapi gue bakal terus mencoba untuk menyelesaikannya di bawah naungan panduan cara menulis karya Winna Efendi dan lebih banyak membaca buku untuk referensi.

It takes courage to be a writer. Courage to face yourself, work through your demons & make your art.  
-Terry Rossio-

Oke! Keep wiritng Merina!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar